Kalau Di Indonesia Ada Paratai Islam Maka Di Australia Ada Partai Seks
VICTORIA - Partai Seks Australia kembali masuk ke dalam kancah politik negeri kanguru, dua bulan setelah pendaftaran partai ini dibatalkan.
Pada awal Mei, sejumlah anggota partai ini melakukan protes ketika Komisi Pemilihan Umum Australia (AEC) menentukan bahwa Partai Seks harus dibatalkan pendaftarannya karena tak memenuhi persyaratan keanggotaan.
Pada saat itu, AEC mengkonfirmasi bahwa keputusan itu dibuat karena partai tersebut gagal ‘menunjukkan kepemilikan 500 anggota untuk lolos pendaftaran’.
Sejumlah anggota Partai Seks Australia lantas mengunggah foto diri mereka yang tengah memegang bukti status partai ke media sosial - beberapa bahkan berpakaian minim dalam foto - untuk membuktikan ada cukup pendukung untuk membenarkan keberadaan partai.
Pemimpin partai, dan anggota Parlemen Victoria terpilih, Fiona Patten, mengatakan, keputusan AEC memprovokasi respons amarah.
"Ada kemarahan di antara banyak anggota kami," sebutnya.
Partai ini berpendapat, pembatalan registrasi itu sebagian terjadi karena pemeriksaan keanggotaan yang dilakukan AEC sering mengandalkan sambungan telepon rumah, padahal banyak anggota Partai Seks tak memiliki saluran telepon tetap.
Justru tampaknya, pembatalan registrasi yang sempat terjadi berbalik mendukung popularitas partai.
"Yang menarik adalah jumlah orang yang bergabung partai selama proses ini," ujar Fiona baru-baru ini.
Ia menyambung, "Bahkan orang-orang yang bukan anggota, tapi mungkin pemilih potensial bagi partai kami, juga marah terhadap proses itu dan terhadap peluang bahwa kami tidak akan diizinkan untuk mengikuti pemilu berikutnya. Jadi kemudian mereka bergabung."
Fiona mengatakan, sejumlah orang juga menyumbang untuk partai.
Tanpa status pendaftaran yang sah, partai tak akan memenuhi syarat untuk mengikuti pemilihan umum nasional berikutnya.
Fiona mengutarakan, ada sekitar 6.000 anggota partai di seluruh Australia, dan seorang kandidat akan mengikuti pemilihan berikutnya di semua negara bagian dan wilayah
0 komentar:
Post a Comment