NeneBece. Powered by Blogger.

Penyerangan Pearl Harbor Oleh Jepang Awal Kemurkaan AS

Perang Dunia II berkecamuk di Eropa yang sejak tahun 1939 yang melibatkan pihak Poros melawan Sekutu. Jepang tergabung dalam pihak Poros bersama Jerman dan Italia pada tahun 1939. Hal ini merupakan strategi Jepang untuk memperoleh kemenangan yaitu bergabung dengan negara-negara kuat. Dalam perjanjian, Jerman menyetujui niat Jepang untuk menciptakan sebuah kekaisaran di Pasifik. Pada masa ini Jepang dapat mengambil alih wilayah Perancis di Pasifik seperti Vietnam dan melanjutkan perang melawan Cina.

           Banyak pihak yang menduga bahwa Jepang akan menyerang Filipina. “Kepentingan Jepang untuk menduduki Vietnam ialah untuk menguasai hasil padi, karet, batubara, timah dan menyerang Cina-Bebas dari jurusan lain” ( A. Dasuki,1965:56). Menanggapi kemungkinan ini, Roosevelt Presiden Amerika Serikat menghentikan penjulan tertentu kepada Jepang, termasuk sumber daya alam seperti minyak bumi, baja dan besi. Jepang memandang hal ini termasuk pemindahan Armada Pasifik Amerika Serikat ke Hawaii, sebagai suatu ancaman. Pihak Jepang telah memutuskan bahwa untuk mendapatkan minyak bumi, mereka harus mengambil alih wilayah di Pasifik, termasuk Filipina. Dengan demikian hal pertama yang dilakukan Jepang yaitu harus mengalahkan Armada Pasifik AS di Pearl Harbor.

            Pada 24 Juli 1941 pasukan-pasukan Jepang menduduki Vietnam. Dua hari setelah itu presiden Roosevelt mengumumkan dekrit pembekuan semua valuta Jepang di AS, yang di ikuti oleh Inggris dan sekutunya dan juga kemudian Hindia Belanda. Semua angkatan perang di Filipina di taruh di bawah pengawasan AS dan jendral Douglas Mac Arthur di angkat menjadi panglima besar di “Timur Jauh”. Pada 17 Agustus 1941 AS memperingatkan duta besar Jepang di Washington, Laksamana Nomura bahwa tindakan politik Jepang jauh untuk menjejakkan kekuasaan militernya di Asia akan di balas juga oleh AS dengan tidakan-tindakan yang perlu untuk melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan AS ( A. Dasuki,1965:58).

 Jepang dan AS melakukan perundingan agar pasukan Jepang menarik pasukannya dari Vietnam dan Cina. Perundingan itu menemui jalan buntu dan gagal. Reaksi Jepang terhadap gagalnya perundingan itu yaitu mengangkat senjata terhadap dan akan AS , tetapi Jepang masih pura-pura masih bersedia akan terus berunding.

            Jepang memutuskan untuk menyerang Armada Pasifik AS di Hawaii. Strategi awal yang dilakukan yaitu dilaksanakan oleh komandan Armada Gabungan AL Jepang, Isoroku Yamamoto. Januari 1941 ia memindahkan kapal induknya secara diam-diam ke lokasi dekat Hawaii. Ia menyiapkan strategi serangan yang harus benar-benar tak terduga yang akan di lancarkan oleh segala jenis pesawat pengebom. Awal april 1941, Jepang menempatkan mata-matanya, Takeo Yoshikawa di Hawaii yang menyamar sebagai diplomat Jepang. Yamamoto menunjuk Jendral Hideki Tijo sebagai Pedana Mentri Jepang yang sama-sama setuju akan menyerang Pearl Harbor. Mereka menetapkan tanggal serangan 7 Desember 1941. Agar serangan itu benar-benar mengetujkan, Jepang meyakinkan AS bahwa kedua negara tidak mungkin akan berperang.

            Minggu pagi 7 Desember 1941 sekitar pkul 05.30 waktu Pearl Harbor kapal induk Jepang telah sampai pada sekitar 322 km dari pulau Oahu Hawaii sedang menunggu aba-aba untuk melakukan serangan. Sekitar pukul 6 pagi gelombang serangan pertama di mulai. 183 pesawat tempur Jepang lepas landas dari kapal induk Akagi dan serangan kedua lepas landas pada pukul setengah 7. Serangan yang di lancarkan benar-benar tak terduga. Pesawat pengankut torpedo mulai menyerang kapal tempur, kapal perusak, kapal penjelajah dan kapal-kapal lain.

            Strategi serangan tak terduga Jepang berjalan dengan baik.Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawaii ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang. Hanya dalam beberapa menit saja kapal tempur California, West Virginia dan Oklahoma tenggelam. 429 awak kapal tewas dalam kapal Oklahoma. Kapal Utah terbalik dengan 58 awak kapal di dalamnya.

            Gelombang pertama serangan pesawat Jepang berakhir pukul 8.35. dua puluh menit kemudian terjadi gelombang serangan kedua. Mereka melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang belum di hancurkan. Serangan itu berakhir sebelum pukul 10.00. hal ini menyebabkan Sebanyak 21 kapal AS tenggelam atau hancur, termasuk kapal tempur, 164 pesawat hancur dqn 159 rusak berat. Jepang hanya kehilangan 29 kapal dan 5 kapal selam ringan. Korban jiwa sangat banyak: 2.341 pelaut, tentara dan kru pesawat AS tewas, 1.143 terluka, dan 49 warga sipil tewas serta 35 luka-luka. Pihak Jepang hanya kehilangan nyawa 64 orang.

            Strategi menghancurkan Pearl Harbor terlebih dahulu ternyata membuahkan hasil. Pada bulan-bulan berikutnya, Jepang menang di Pasifik. Jepang menguasai Guam, Pulau Wake dan wilayah lainnya. Tahun 1942 Jepang juga berhasil merebut Filipina. Untuk sementara Jepang menguasai seluruh Wilayah Pasifik.

Setelah terjadinya penyerangan terhadap Pearl Harbor, pada tanggal 8 Desember 1941 Presiden Roosevelt membacakan pidato kepada kongres yang menyatakan perang terhadap Jepang. AS melakukan serangan balasan beberapa bulan kemudian pada tanggal 18 April 1942. 16 pesawat pengbom AS menyerang Tokyo pada siang hari. Serangan itu hanya mengakibatkan  kerusakan kecil, tetapi perlahan mampu mengubah keadaan di Pasifik. Titik baliknya terjadi pada Juni 1942 ketika Jepang menglami kekelahan di Midway, dekat Hawaii.

            Sejak terjadinya pertempuran di Laut Karang pada 7 Maret 1942 jalannya Perang Pasifik telah sampai pada titik perkisaran. Angkatan Laut dan Udara Sekutu bergasil menggagalkan penyerbuan Jepang ke daratan Australia dan 100.000 ton kapal Jepang di kirim ke dasar laut anatara kepulauan Solomon dan Pulau Irian. Hal ini menegaskan bawha kekuatan offensife Jepang sudah melewati garis batasnya. Serangan Jepang ke Pulau Midway di pukul mundur oleh kekuatan laut dan udara Amerika Serikat denagn kerugian besar di pihak Jepang. Dalam pertempuran laut selama tiga hari disekitar kepulauan Solomon angkatan perang Amerika mencapai kemenangan pada 12 November 1942. Sejak itu Amerika adalah pihak offensif ( A. Dasuki,1965:60).

            Angkatan bersenjata AS mengalahkan Jepang di Guadalcanal tahun 1943, merebut Guam tahun 1944 juga menang di Iwo Jima dan Okinawa tahun 1945. Tampaknya strategi Jepang untuk menyerang AS di Pearl Harbor menjadi boomerang yang nyata yang dan membuat Jepang kalah dan menyerah dalam PD II. Jendral Mac Arthur di Filipina harus meninnggalkan Filipina untuk bergabung angkatan perang Sekutu di Pasifik. AS menggunakan siasat merebut kembali pulau-pulau yang diduduki satu per satu. Cara ini tidak efektif kemudian dig anti dengan strategi “Loncat Katak” yaitu dengan memilih menguasai pulau-pulau yang strategis yang di kuasai Jepang. Mereka berhasil menguasai menguasai kepulauan Solomon, Marshall, Mariana, Filipina, Okinawa dan kemudian ke Jepang.

Sementara itu, di Eropa, angkatan bersenjata AS bergabung dengan Inggris dalam perang melawan Jerman. Pada 6 Juni 1944 tentara Sekutu mendarat di pesisir Perancis dan mereka berhasil menguasai Paris, Belanda dan Belgia. Pada awal tahun 1945, Jerman sudah di ambang kekalahan. Hitler bunuh diri tanggak 30 April dan Jerman kemudian menyerah seminggu kemudian.

            Jepang terus berperang dengan AS. Roosevelt  meninggal pada 12 April 1945 dan di gantikan Harry Truman. Ia memutuskan untuk memakai senjata baru yaitu bom atom. Bom yang di beri nama “Litle Boy” itu di jatuhkan di kota Hiroshima pada 6 Agustus, yang menewaskan setengan dari 300.000 penduduk kota itu. Presiden Truman memperingatkan Jepang jika mereka tidak mau menyerah tanpa syarat akan lebih banyak lagi kota yang bernasib sama dengan Hiroshima. Pada tanggal 9 Agustus pengebom AS menjatuhkan kembali bom bernama “Fat Man” di kota Nagasaki yang menewaskan kira-kira 40.000 orang. Hal ini sangat memukul Jepang dan membuat Jepang menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus dan Perang Dunia berakhir.

            Jepang sudah kehilangan akal. Menyerah merupakan strategi terbaik untuk menyelamatkan rakyat dari gempuran AS. Dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka bagi Jepang. Malah Laksamana Yamamoto Isoroku, yang mencetuskan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa dengan kejayaan menyerang Angkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan  Amerika terlalu besar.

0 komentar:

Post a Comment

InTiP