Jangan Lupakan Orang Pertama Yang Mengusung Bung Karno Jadi Presiden
15 Agustus 1945, Jepang menyerah kalah pada Sekutu setelah Nagasaki dan Hiroshima dihujani bom atom. Hari menyerahnya Jepang menandai usainya perang dunia kedua.
Dalam suasana yang berubah begitu cepat, karena CC PKI belum sempat merumuskan instruksi untuk para kadernya, maka kader-kadernya bergerak berdasarkan inisiatif sendiri-sendiri, terutama yang berada di Jakarta.
Seputar Proklamasi
Busjarie Latief yang meneliti topik ini tahun 1965--ketika para saksi sejarah masih hidup--dalam Manuskrip Sejarah 45 Tahun PKI mengisahkan, tanggal 14 Agustus 1945 malam, D.N. Aidit, aktivis Menteng 31 mendengar kabar Jepang telah kalah perang dari radio di kediamannya di Gondangdia, Jakarta.
Anak muda 22 tahun itu langsung bergegas mencari Wikana, Kepala Asrama Indonesia Merdeka yang juga kader muda PKI bawah tanah. Setelah jumpa, malam itu juga hingga esok harinya, keduanya keliling menyambangi kawan-kawannya dari macam-macam organisasi untuk menggelar rapat.
"15 Agustus 1945, jam 19.00 malam dilangsungkan rapat pemuda bertempat di belakang Institut Bakteriologi," tulis Busjarie. Lokasinya persis di sekitar kampus Universitas Bung Karno (UBK) Cikini.
Selain Aidit dan Wikana, rapat dihadiri Chaerul Saleh, Djohar Nur, Pardjono, Abubakar, Sudewo, Armansjah, Subadio, Suroto Kunto dan lain-lain.
Keputusan rapat, kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan. Mereka mengirim empat orang utusan; Aidit, Wikana, Subadio dan Suroto Kunto ke rumah Soekarno di Pegangsaan Timur yang hanya berjarak kira-kira 500 meter lebih dari lokasi rapat.
"Dalam rapat ini D.N. Aidit mengusulkan agar Bung Karno ditetapkan sebagai Presiden Indonesia yang pertama," tulis Busjarie.
Wikana sebagai juru bicara langsung menyampaikan kesepakatan mereka agar Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan esok hari, 16 Agustus.
Tak lama sejumlah tokoh terkemuka, antara lain Bung Hatta, Subardjo, Iwa Kusumasumantri, Djojopranoto, Mbah Diro, Dr. Samsi, Dr. Buntaran berdatangan.
Karena didesak oleh kelompok pemuda, para tokoh tua tersebut minta waktu untuk berunding. Selama perundingan, empat anak muda itu menanti di luar.
Pendek kisah, para tokoh tua menolak permintaan kaum muda. Dan seperti yang sudah banyak ditulis oleh sejumlah literatur, Bung Karno dan Bung Hatta diculik ke Rengasdengklok. Kemudian 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
Sejurus kemudian, CC PKI bersidang di Pemalang. Keputusan yang diambil menyerukan kepada semua kadernya agar ambil bagian aktif merebut kekuaan dari Jepang, termasuk merebut perusahaan dan pabrik-pabrik, serta melucuti senjata Jepang.
Sudah barang tentu banyak sekali unsur yang punya peran di sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karena tema kali ini PKI, makanya sedikit banyak peran-peran mereka yang diulas.
0 komentar:
Post a Comment